ijazah

Akhirnya, setelah berkeinginan untuk ke Dikti dari tahun lalu, tadi aku ke Wisma Aldiron Dirgantara Lantai 4 tempat Dikti yang baru untuk melaporkan ijazah master degree-ku. Tempatnya memang strategis, tapi jauh dari kantor. Dan karena memang semua persyaratan sudah aku siapkan dari tahun lalu, jadi tinggal bawa aja itu bundle. Ketemu sama Bapak Nyoman yang kalem banget. Terus ngasih copy dan memperlihatkan yang asli dari ijazah master, transkrip nilai, ijazah s1, surat pengantar dari setneg (since I am a civil servant), katalog university (aku kasih prospectus yang tahun lalu dimintain waktu pameran di Hilton), disertasi-ku beserta nilai dan assessment yang dibuat Ken Cole (kaya’nya nggak bakalan dibalikin-alamat aku bakalan ngeprint lagi disertasiku. Bagus juga seh, jadi bisa di hard-cover-in dan dikasih logo kampusnya. Sebenernya Pak Nyoman awalnya nanyain lembar pengesahan. Tapi kaya’nya emang nggak ada deh di UEA.) Jadi sekarang aku nunggu SK turun di bulan Oktober dan tidak dipungut biaya apa-apa. Masalahnya kalau mau masukin formulir AusAid tenggat waktunya September. Artinya, aku nggak bisa masukin tahun ini. Oke lah … sesuai dengan perhitungan, baru akan aku masukkan tahun depan. Dan selain itu, pengajuan angka kenaikan pangkat juga nggak bisa diurus Agustus ini. Tahun depan lagi lah … Artinya, tahun ini aku tinggal konsentrasi ke nulis dan ke penelitian. Semoga lolos untuk penelitian pertengahan bulan ini. Cape’ nunggu acc terus!