Thursday, January 20, 2005

sinetron


Sebenarnya kemarin ada keinginan untuk nonton La Vita è Bella-nya Roberto Benigni di
Istituto Italiano di Cultura. Come to think of it, Benigni looks like (not to offend you sis!) Imel’s Claudio at this film (I won’t go physical on this one … he he he). Tapi karena khawatir banjir di mana-mana dan kemungkinan hujan berdasarkan prakiraan cuaca berkisar 60%, akhirnya langsung balik ke rumah. Pikir-pikir … koq maksa amat mau nonton ini aja. Mana udah punya DVDnya di rumah. Jadi … nikmati ajalah nonton di rumah. Selain itu aku orangnya nggak suka rame-rame banget kalau nonton. Yang mungkin aku rasakan kalau nonton di festival dan sejenisnya kaya’ gitu, penontonnya adalah mereka yang bener-bener pengen nonton serius. Jadi kaya’ berenang di kolam yang sama dengan mereka. Segala mobile-phone itu lumayanlah, pada mati. Kalau nonton sama Mita lebih seru lagi. Begitu mobile-phone orang ada yang berbunyi, langsung deh di ‘sssh-sssh’ in. Alasannya sederhana, apa iya dunia akan berhenti berputar kalau itu mobile-phone dimatikan selama maksimal 3 jam?

Gara-gara nggak jadi ke Menteng itu, kepaksa deh nonton sinetron Indonesia di saluran lokal. Ini gara-gara si Inur (that reminds me, Happy birthday sis! Tomorrow is your Islamic year-Hegira’s birthday) yang demen banget sama pemeran utama sinetron yang katanya cupu. Tapi begitu nonton itu sinetron selama beberapa menit sebelum iklan pertama dan lihat intronya, koq kaya’ nonton DVD bajakan ya? Maksudnya begini, untuk klip judulnya dibuat sebagus mungkin kaya’ video klip lagu. Keliatan penggarapannya yang serius, mulai dari cerita, film untuk merekam yang digunakan sampai pencahayaan dan pengambilan gambar. Pokoknya sutradaranya serius banget. Ini kaya’ intro di DVD -sebelum kita bener-bener nonton filmnya- yang kualitasnya mulai dari suara sampai gambar memang DVD 9 dual layer deh. Tapi begitu masuk ke filmnya sendiri, keliatan kalau itu DVD kaya’ VCD bajakan jadoel yang ada kepala orang lewat bolak-balik nggak tentu terus kadang goyang dan ada suara orang ketawa atau cekikikan. Ngeganggu banget! Gitu tuh pengalamanku nonton sinetron Indonesia. Tanpa bermaksud men-generalisir, pas ceritanya gambar nggak diambil dengan serius -ini pengambilan gambar aja ya, belum ceritanya- padahal intronya udah bagus banget. Sayang ya …

No comments: